Cara Merawat Kelamin Pria dan Wanita

Cara Merawat Organ Vital Pria dengan Benar



1. Jaga kebersihan penis

Menjaga kebersihan adalah inti dari merawat penis. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjaga penis Anda tetap bersih dan sehat.
  • Saat mandi, basuh penis dengan air hangat. Gosok perlahan kepala penis, lipatan kulit bagian atas, dan skrotum untuk membersihkannya dari berbagai kotoran yang menempel. Kemudian keringkan dengan tisu atau handuk bersih, baik setelah mandi maupun setelah buang air kecil.
  • Hindari penggunaan sabun yang terlalu banyak karena dapat mengiritasi kulit penis.
  • Jangan menggunakan bedak atau deodoran pada penis.

2. Ereksi secara teratur

Pria dewasa disarankan untuk melakukan ereksi secara teratur untuk menyehatkan penis. Hal ini dikarenakan otot polos pada penis akan mendapatkan oksigen yang melimpah dari darah yang mengalir di penis. Ereksi juga membantu menjaga penis dalam bentuk normal.

3. Sunat

Studi ini menemukan bahwa ada perbedaan kebersihan antara penis yang disunat dan tidak disunat. Padahal, lipatan kulit penis merupakan tempat yang nyaman bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak. Oleh karena itu, pada penis yang tidak disunat, jenis bakteri anaerob ini lebih banyak daripada di penis yang disunat.

4. Memilih celana dalam yang tepat

Peningkatan suhu pada area penis dan skrotum akibat salah memilih pakaian dalam tidak baik untuk produksi sperma. Selain itu, mengganti pakaian dalam setiap hari merupakan hal penting lainnya untuk menjaga kebersihan organ vital pria ini.

5. Menggunakan kondom


Kondom dapat digunakan untuk membantu Anda menghindari penyakit menular seksual. Gunakan kondom saat pasangan Anda sedang mengalami penyakit menular seksual. Jangan lupa cek ke diri sendiri dan pasangan agar penyakitnya bisa segera diobati.

Beberapa Penyakit Yang Dapat Menyerang Organ Reproduksi Pria

Berikut beberapa penyakit yang umumnya menyerang organ reproduksi pria:

1. Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah suatu kondisi ketika penis tidak dapat mengeras (ereksi) secara optimal.
Disfungsi ereksi bisa terjadi dalam beberapa bentuk, seperti tidak bisa ereksi, sulit mempertahankan ereksi, hingga bisa ereksi tapi penis tidak cukup keras. Hal ini membuat pria sulit melakukan penetrasi saat berhubungan seksual.
Padahal, kondisi ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa kasus dapat disebabkan oleh kondisi psikologis atau riwayat penyakit tertentu, seperti gangguan hormonal, kerusakan saraf penis, hingga kelebihan berat badan.

2. Anorgasmia

Anorgasmia adalah disfungsi seksual yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk mencapai orgasme bahkan dengan rangsangan yang cukup.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari masalah hormonal atau penyakit saraf di sekitar organ reproduksi pria hingga diabetes.

3. Infeksi menular seksual

Penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, sifilis dan herpes genital dapat mempengaruhi organ reproduksi pria. Penyakit-penyakit ini dapat ditandai dengan gejala-gejala berikut:
  • Sakit saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis
  • Nyeri penis yang persisten.

4. Gairah seksual rendah

Umumnya, hasrat seksual akan menurun seiring bertambahnya usia. Namun hal ini juga bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti gaya hidup yang tidak sehat, riwayat penyakit tertentu hingga pengaruh hormon.

5. Penyakit dan kondisi lainnya

  • Penyakit lain yang biasanya muncul karena pengobatan yang tidak tepat adalah:
  • Infeksi jamur. Gejala yang umum adalah ruam dan bercak putih pada penis.
  • Balanis adalah kulit dan kepala penis yang meradang dan nyeri. Kondisi ini juga disertai dengan keluarnya cairan berbau busuk dari penis. Biasanya terjadi pada pria yang tidak disunat.
  • Penis bengkok dalam istilah medis disebut Peyronie's. Ini adalah masalah pada penis yang disebabkan oleh jaringan parut atau plak yang terbentuk di dalam penis. Penyakit ini bisa membuat penis menekuk ke samping atau ke atas.
Demikian informasi tentang cara merawat organ vital pria dengan baik dan beberapa penyakit yang bisa menyerang Mr P. Jaga kebersihan organ vital pria dan konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala beberapa penyakit di atas.

Cara merawat dan menjaga kesehatan vagina

Merawat dan menjaga kesehatan vagina bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan ketidaknyamanan pada organ intim wanita. Apa saja cara dan tips menjaga kesehatan wanita? Yuk simak artikel berikut.

Vagina sebenarnya memiliki mekanisme untuk membersihkan diri dengan mengeluarkan cairan vagina. Keputihan ini dikenal sebagai keputihan. Keputihan tergolong normal asalkan jumlahnya normal, tidak berbau, berwarna bening atau agak putih, dan tidak disertai keluhan gatal atau nyeri pada vagina.


Namun, kesehatan vagina tetap perlu dijaga untuk mencegah masalah kesehatan wanita, seperti infeksi vagina. Jika kebersihan dan kebersihan vagina tidak dijaga, maka dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan kesuburan wanita.

Cara merawat dan menjaga kesehatan vagina

Vagina harus tetap kering dan bebas dari zat-zat yang mengiritasi. Berikut ini adalah panduan untuk menjaga kebersihan vagina:

1. Cuci vagina secara teratur

Vagina perlu dibersihkan atau dicuci setiap kali buang air kecil dan besar. Cara mencuci atau membersihkan vagina yang benar adalah dari vagina hingga anus. Ini untuk perpindahan bakteri dari anus ke vagina yang bisa menyebabkan infeksi. Setelah mencuci vagina hingga bersih, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan handuk lembut atau tisu toilet.

2. Menjaga keseimbangan pH alami vagina

Tingkat normal (pH) vagina adalah 3,8-5,0. Membersihkan vagina menggunakan sabun, gel, atau antiseptik beraroma tidak dianjurkan karena dapat mengganggu keseimbangan pH dan bakteri baik di dalam vagina. Selain itu, penggunaan produk kebersihan kewanitaan, baik yang digunakan maupun yang disemprotkan ke dalam vagina (douching), juga tidak dianjurkan, karena dapat mengganggu pH normal vagina. Cairan pembersih vagina tidak dapat digunakan secara rutin, karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan iritasi pada vagina.

3. Membersihkan vagina saat menstruasi

Selama menstruasi, cuci lebih dari dua kali sehari. Ganti pembalut sesering mungkin saat terasa lembap atau basah. Selain vagina, perineum (bagian antara vagina dan anus) dan area sekitar vagina juga perlu dibersihkan saat menstruasi. Untuk membersihkan vagina saat menstruasi, cukup gunakan air hangat atau air dan sabun yang lembut.

4. Gunakan pelindung saat berhubungan seksual

Penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom dan diafragma, penting dilakukan saat berhubungan seks. Hal ini untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Namun, menggunakan metode kontrasepsi yang salah dapat menyebabkan iritasi pada vagina. Untuk mencegahnya, gunakan alat kontrasepsi dengan pelumas. pilihlah pelumas berbahan dasar air. penggunaan pelumas yang mengandung minyak, seperti gliserin dan minyak bumi. Pelumas berbahan dasar minyak berisiko merusak kondom, sehingga efektivitasnya berkurang saat digunakan saat berhubungan seks.

5. Menggunakan pakaian dalam yang tepat

Gunakan celana dalam berbahan katun karena bahan ini memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan dapat menyerap keringat. Bahan nilon memerangkap panas dan kelembapan, sehingga memudahkan bakteri berkembang biak. Cuci pakaian dalam Anda dengan deterjen ringan dan hindari pelembut kain. Jangan lupa untuk mengganti pakaian dalam secara rutin, terutama jika mulai terasa basah atau lembap.

6. Mencukur rambut dan seperlunya

Rambut atau rambut kemaluan berfungsi untuk melindungi vagina dari bakteri, kotoran, kerontokan, dan keringat. Karena itu, bercukurlah hanya seperlunya saja. Gunakan gel atau krim khusus saat bercukur, agar vagina tidak melepuh.

Selain hal-hal di atas, melakukan hubungan seks yang aman dan sehat dengan tidak berganti pasangan juga merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular seksual. Kesehatan vagina juga dipengaruhi oleh hormon dan faktor psikologis. 

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang baik untuk vagina, mengelola stres dengan baik, dan berolahraga secara teratur juga dapat berdampak besar pada kesehatannya.Perlu diingat juga bahwa kondisi vagina bisa berubah. Selama tidak menimbulkan keluhan seperti gatal, nyeri, dan bau tidak sedap, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Selain menerapkan gaya hidup dan perilaku seksual yang sehat, periksakan kesehatan vagina Anda secara rutin ke dokter kandungan. Tindakan ini penting agar kelainan atau penyakit pada vagina dapat dideteksi sejak dini, sehingga dapat ditangani dengan cepat.

0 Response to "Cara Merawat Kelamin Pria dan Wanita"